Media Studies

Rabu, 06 November 2013

The Fifth Meeting

MEDIA MASA


Ideologi

  • Ide-ide tentang cara operasi hubungan kekuasaan (power relation) dalam budaya dan masyarakat.


  • Berbagai kepercayaan dan nilai dominan yang diterima begitu saja (taken for granted).


Bentuk

  • Cara media membentuk media-media seperti film atau koran.


  • Cara media mengkonstruk kualitas seperti "realisme", "kegaiban", "tragedi", dll.


Narasi

  • Aspek bentuk yang berkaitan dengan konstruksi cerita dan drama.


  • Dapat diperdebatkan bahwa artikel berita mengisahkan cerita seperti didalam novel.


Genre

  • Fakta bahwa sebagian besar produk media terbagi dalam berbagai kategori atau tipe.


Representasi

  • Representasi media terhadap berbagai kelompok sosial, yang dikategorikan dengan banyak cara - antara lain, gender, etnisitas, umur, dan kelas sosial.


  • Tidak hanya mencakup tipe-tipe spesifik (wanita-wanita tua, tapi juga tipe-tipe kolektif kaum berusia lanjut), dan mungkin institusi / kondisi (usia lanjut, rumah orang berusia lanjut)


  • Semua ini dapat direpresentasikan, sering kali secara berulang, dan dapat mengkomunikasikan makna-makna yang dominan.


Audiens

  • Kelompok orang yang mengkonsumsi produk-produk media.


  • Dikatakan dengan berbagai pengelompokan sosial - misalnya, para wanita untuk fiksi romantis, dan pria muda untuk permainan komputer.


Institusi

  • Organisasi-organisasi yang menjalankan dan mengontrol media.


  • Mencakup institusi jasa seperti kantor berita Reuters yang mensuplai materi untuk berbagai layanan berita dunia.


Seperti pada materi diatas tanpa harus saya jelaskan lagi saya dalam kelompok langsung menerapkannya dengan menganalisis salah satu media masa yaitu majalah wanita "go girl"



     Majalah ini merupakan majalah untuk wanita muda dengan kisaran umur belasan hingga duapuluhan dengan pangsa pasar yaitu remaja maupun wanita muda, hal ini bisa terlihat dari konten yang ada didalam majalah ini yang banyak mengulas tentang fashion dan berbagai hal yang dekat dengan dunia remaja putri maupun wanita muda. Walaupun isi dari majalah ini kebanyakan menggunakan model dari luar(cenderung western) namun majalah ini tetap booming di Indonesia karena sudah mulainya era globalisasi dinegri kita ini, sehingga banyak remaja putri yang menjadikan model-model dimajalah ini sebagai suatu acuan atau standart dalam berbusana.

     Dimajalah ini memang penuh dengan model-model wanita dengan tubuh proporsional, namun hal ini bukan masalah besar menurut saya bagi pihak penerbit, karena melihat dari sisi psikologis wanita yang selalu ingin terlihat cantik tidak akan membatasi pasar hanya pada kalangan remaja putri yang memiliki tubuh indah. So, itu tidak akan menjadi suatu ketidakadilan maupun pembatasan pangsa pasar.

     Yang kedua merupakan harga dari majalah tersebut yang bisa dikatakan relatif mahal menurut bu dosen, hal seperti menurut saya memang dimaksudkan pihak penerbit untuk memilah-milah audiens karena tidak bisa kita pungkiri konten komersial didalam majalah memiliki range harga yang cukup tinggi sehingga menjadikannya untuk kalangan menengah keatas. So, itu bukan sesuatu yang bersifat tidak adil karena memang tujuan utama dari majalah ini adalah kalangan tertentu saja.

     Menanggapi dari statement kelompok lain yang mengungkapkan bahwa majalah ini bisa dikonsumsi oleh pria, tentu saya kurang setuju. Karena sebanyak apapun konten diluar dunia wanita yang ada didalam majalah itu tidak akan membuat pria membeli majalah tersebut karena memang diperuntukan untuk kaum wanita. Menurut saya konten-konten seperti itu bukanlah untuk menambah audiens atau pangsa pasar untuk kaum pria dan merupakan hal yang sia-sia yang dilakukan oleh pihak penerbit jika memang tujuannya seperti itu. Menurut saya itu hanya sebuah intermezzo untuk memberikan kesegaran bagi target audiensnya yaitu kaum wanita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar