#1 contoh issue
Coldplay ($17.3m)
Coldplay
adalah grup musik
rock alternatif yang
dibentuk di London,
Britania Raya, pada tahun 1996. Grup musik ini
terdiri dari Chris Martin
sebagai vokalis utama, Jonny Buckland sebagai
gitaris utama, Guy Berryman
sebagai bassis, dan Will Champion sebagai drummer. Coldplay telah
merilis 4 album sepanjang kariernya, dimulai dari album debut Parachutes
(2000), kemudian A Rush of Blood to the Head {2002), X&Y
(2005), dan albumViva la Vida or Death and All His Friends
(2008) dan terakhir adalah sebuah album konser berjudul LeftRightLeftRightLeft (2009). Secara
keseluruhan, Coldplay telah meraih kesuksesan melalui 4 album ini dengan total
penjualan mencapai 33,9 juta album.[1]
Beberapa singelnya telah menjadi hit seperti "Yellow",
"Clocks" (pemenang Record of
the Year pada Grammy Award
2004), "The
Scientist", "Speed of Sound", "Fix You", dan
"Viva la Vida". Mereka mendapat tanggapan baik dari media di album Viva La Vida Or Death and All His Friends
setelah di album X&Y
mendapat kritik yang buruk di media.
Mereka mendapatkan nominal sebesar itu tentu karena media yang mendukung, seperti penjualan CD, Album, pernak-pernik, konser, dll. Hal ini membuktikan konsep dari teori nomer 4 yaitu media sebagai bisnis komersial.
#2 contoh issue
Coca-Cola
Co, produsen minuman multinasional mereguk kenaikan pendapatan di kuartal IV
2012 sebesar 4% menjadi US$ 11,46 miliar setara Rp 110,5 triliun.Meski begitu,
perolehan pendapatan ini masih di bawah target sebesar US$ 11,53 miliar atau Rp
111,2 triliun.
Tentu sudah kita ketahui bahwa coca-cola merupakan produk yang mendunia. Dengan pendapatan seperti itu tentu tidak heran jika perusahaan ini menggunakan banyak media untuk tujuan komersil. Bahkan tidak hanya media promosi, perusahaan ini juga melakukan banyak charity untuk menarik konsumennya. Hal ini bisa kita lihat dari media promosinya yang sangat kreatif dan menarik, tentu ongkosnyapun tidak sedikit, namun dari media-media itulah perusahaan ini bisa memperluas jangkauanya hingga seluruh dunia.